Kamis, 18 Mei 2017

Waspadai Penyakit Flu dan Batuk Saat Perubahan Cuaca (Musim Pancaroba)

Memasuki penghujung tahun dan membuka bulan awal ditahun baru, akhir-akhir ini sebagian besar wilayah di Indonesia mengalami perubahan cuaca atau yang juga dikenal dengan musim pancaroba.


Kondisi ini tentunya berkaitan erat dengan pembagian dua musim di tanah air sebagai bagian wilayah area tropis.

Ketika siang hari matahari akan dapat bersinar dengan begitu terik sehingga suasana disekitarnya akan terasa begitu panas, namun tiba-tiba saja cuaca akan dapat berubah dratis menjadi mendung, berawan, udara menjadi dingin dan dalam waktu seketika kucuran hujan mulai mengguyur bagian wilayah tersebut. Nah, kondisi inilah yang biasa disebut dengan musim pancaroba.

Musim pancaroba terjadi hanya pada waktu tertentu yakni pada masa peralihan musim kemarau menuju musim penghujan yakni sekitar bulan September hingga ke bulan April.

Perubahan udara dan temperatur ini tentunya sedikit banyak akan berpengaruh pada tubuh, sebab tubuh kita akan secara otomatis bekerja keras untuk dapat menyesuaikan diri dengan temperatur yang ada disekitarnya. Nah, pada saat itu pula sistem imunitas atau daya tahan tubuh kita terhadap penyebab penyakit (virus) menjadi berkurang. Alhasil pada musim ini tidak heran jika banyak orang yang akan terserang banyak penyakit pada musim ini.

Selain itu, kondisi temperatur yang tidak stabil dan kerap kali berubah-rubah adalah salah satu kondisi yang akan dapat memicu bakteri dan virus akan lebih mudah dan lebih cepat untuk berkembang biak. Dengan demikian, perkembangan inilah yang membuat banyak orang terserang dengan banyak penyakit pada musim pancaroba karena temperaturnya yang relatif tidak stabil.

Musim pancaroba atau peralihan musim dari musim penghujan ke musim panas atau bahkan sebaliknya, begitu erat kaitannya dengan beberapa ganguuan kesehatan seperti halnya flu, batuk, masuk angin, influenza, ISPA dan masih banyak lagi.

Adapun pada umumnya, kemunculan penyakit ini, kasusnya mengalami peningkatan yang begitu signifikan pada awal terjadi perubahan cuaca. Hal ini dikarenakan banykanya kotoran menjadi salah satu faktor virus da bakteri banyak berkembang biak.

Penyebaran dari virus dan bakteri ini pun cangkupannya menjadi begitu luas, bukan hanya lewat penderita ke penderita. Namun virus dan bakteri akan dapat menjamur dan tersebar lewat makanan, miuman dan lain sebagainya.

Nah, ketika terjadi perubahan cuaca atau musim, tak heran bila kondisi ini akan membuat siapa saja menjadi lebih khawatir dengan kesehatannya. Tak terkecuali dengan orang dewasa dan anak-anak.

Pada orang dewasa yang memiliki rutinitas dan kesibukan, gangguan penyakit pancaroba seperti penyakit diatas yakni batuk, pilek dan penyakit lainnya. Tentu dampaknya akan sangat mengganggu.

Bukan hanya dapat menimbulkan perasaan yang tidak nyaman, aktivitas dan kesibukan mereka pun tentu saja akan terganggu. Pasalnya, orang dewasa yang notabene adalah seorang pekerja kantoran yang terserang penyakit pancaroba ini akan tentu saja membuat mereka melewatkan pekerjaannya pada akhirnya kondisi ini akan mempengaruhi produtifias kesehariannya.

Sementara itu, bila kondisi ini terjadi pada anak-anak. Maka hal ini tentu saja akan membuat para orangtua ikut-ikutan cemas dan khawatir. Bagaimana tidak, buah hati yang dicintai dan ia jaga selama ini, akhirnya harus terserang penyakit. Yang mana, hal ini tentu saja harus membuat mereka kepayahan menanggung resiko dari serangan penyakit batuk dan pilek. Tentu tidak tega rasanya melihat keceriaan dan keriangannya yang harus direnggut dengan perasaan murung dan lemas yang membuat mereka tak berdaya.

Apalagi, dalam kasus serangan penyakit perubahan musim seperti batuk dan pilek, pada umumnya penyakit yang satu ini lebih banyak menyerang anak-anak dibandingkan dengan orang dewasa. Hal ini biasanya lebih cenderung dikarenakan sistem imun atau daya tahan tubuh anak-anak belum terbentuk sepenuhnya seperti pada orang dewasa. Itulah mengapa mereka menjadi lebih rentan terhadap serangan penyakit dibandingkan dengan orang dewasa.

Nah, untuk mengetahui seperti apakah mekanisme terjadinya penyakit pergantian musim. Mari simak dibawah ini.

penyakit flu dan batuk musim pancaroba
Penyakit Pergantian Musim
Flu

Hampir setiap orang pernah mengidap sakit yang satu ini. Umumnya penyakit ini terjadi akibat adanya infeksi dari virus yang menyerang bagian saluran pernapasan.

Penyakit yang satu ini memilliki masa inkubasi yang relatif singkat. Berbagai gejala dari penyakit ini umumnya hanya terjadi dalam beberapa hari setelah si pasien terkena infeksi.

Penyakit flu sifatnya adalah penyakit yang dapat menular. Dengan demikian, penyakit ini akan dapat berpindah dari satu orang ke orang lain. Adapun mekanisme penularan ini bisa terjadi dengan begitu mudah.

Ketika si penderita berada dalam satu ruangan bersama dengan orang yang sehat, kemudian ia bersin atau batuk, lalu cairan yang dikeluarkannya tersebut terkena orang lain yang sehat dan kemudian pada waktu yang bersamaan orang yang sehat tersebut melakukan interaksi dengan bagian hidung atau mulut, maka penularan virus peyebab flu akan dapat terjadi dengan mudah.

Masa penularan penyakit flu ini bisa terjadi satu hari sebelum gejala muncil dan sekitar 6 hari berikutnya.
Gejala Penyakit Flu

Adapun beberapa gejala yang akan mungkin dinampakan dari penyakit flu diantaranya adalah demam, batuk pilek, rasa kedinginan (menggigl), nyeri dibagian otot, kelelahan, sakit dibagian kepala.

Beberapa gejala ini memang sekilas terlihat ringan dan tidak akan membuat si penderita kepayahan terlalu berlebihan. Akan tetapi, tetap saja ketika beberapa gejala yang cukup mengganggu datang, maka hal ini akan membuat anda terganggu, apalagi jika anda sudah memiliki banyak jadwal harian yang akan dikerjaan. Sudah pasti, hal ini akan membuat rencana yang sudah anda buat menjadi berantakan.
Langkah Pengobatan Flu

Sebenarnya penyakit flu ini tidak membutuhkan penanganan medis yang terlalu berarti karena penyakit ini akan dapat sembuh dengan sendirinya. Adapun pada umumnya, obat-obatan yang diberikan oleh dokter lebih difokuskan untuk meredakan gejala yang dirasakan agar si penderita bisa beristirahat dengan lebih nyaman.

Langkah pengobatan ini sebenarnya bisa dilakukan oleh sendiri dirumah yakni dengan beristirahat yang cukup, banyak konsumsi air putih dan menjaga tubuh agar tetap hangat.

Waktu tidur yang cukup adalah pompa energi yang baik untuk mengembalikan daya tahan tubuh agar kembali fit. Ketika seseorang terserang flu, kondisi ini biasanya berkaitan erat dengan kondisi daya tahan tubuhnya yang menurun.

Nah, dengan mendapatkan waktu istirahat cukup, maka daya tahan tubuh anda akan berangsur membaik. Ketika beristirahat, sebaiknya cobalah untuk mendapatkan waktu tidur yang cukup.

Sementara itu, untuk konsumsi air yang cukup. Cara ini dimaksudkan agar tubuh bisa mengeluarkan racun (detoks) dengan baik. Lewat air putih, detoksifikasi akan dapat berjalan dan bekerja untuk mengeluarkan kuman dan kotoran dari dalam tubuh dalam bentuk cairan seperti air seni dan keringat.

Sementara untuk menjaga tubuh agar tetap hangat, difungsikan agar udara dingin tidak memperburuk kondisi flu yang anda rasakan saat ini. Sebab pada dasarnya penyakit flu ini penyebabnya adalah perubahan cuaca dari panas kedingin.

Dengan demikian, cobalah jaga tubuh anda agar tetap hangat dengan menggunakan syal atau konsumsi minuman yang akan dapat membuat tubuh anda hangat seperti minuman jahe atau minuman teh hangat.
ISPA

Pada saat terjadi peralihan musim dari musim panas ke musim dingin atau sebaliknya, keluhan penyakit ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas) adalah salah satu penyakit yang paling sering dikeluhkan dan banyak menjangkiti hampir sebagian besar masyarakat. Mulai dari penyakit rhinitis, sinusitis, faringitis, tonsilitis hingga penyakit laringitis.

Adapun penyakit ini pada umumnya terjadi akibat adanya infeksi yang cukup parah dibagian sinus, saluran udara, paru-paru atau tenggorokan. Pada umumnya, infeksi yang terjadi lebih sering dilatar belakangi oleh virus meski bakteri pun dapat menyebabkan kondisi seperti ini muncul.

Kondisi ISPA ini akan dapat menyebabkan gangguan pada fungsi pernapasan. Bila kondisi seperti ini tidak diobati, penyakit ISPA akan dapat menjamur ke seluruh sistem pernapasan tubuh seseorang. Pada kondisi ini, tubuh tidak akan mampu mendapatkan pasokan oksigen yang cukup karena infeksi yang terjadi bisa mungkin fatal dan bahkan menyebabkan kematian.

Penyakit yang satu ini tidak bisa dianggap remeh dan diabaikan begitu saja. Ketika seseorang mulai menampkan gejala-gejala dari penyakit ISPA, maka sebaiknya segera berikan perhatian medis agar demikian penanganan yang lebih tepat bisa dilakukan sedini mungkin.
Gejala Penyakit ISPA

Sama halnya dengan penyakit yang lain, penyakit ISPA pun datang dengan berbagai tanda dan ciri sebelum penyakit ini berubah menjadi penyakit yang fatal amat berbahaya. Nah, untuk mengenali seperti apa saja gejala dari penyakit ISPA, maka mari simak beberapa hal dibawah ini.

    Batuk-batuk dan tenggorokan terasa sakit.
    Para-paru terasa terhambat.
    Kerap merasa kelelahan.
    Hidung tersumbat atau berair.
    Tubuh merasa sakit.

Akan tetapi, bila penyakit ISPA bertambah menjadi parah, maka berikut beberapa gejala yang akan anda rasakan:

    Kesulitan bernapas.
    Kesadaran yang menurun dan bahkan pingsan.
    Tingkat oksigen dalam darah rendah.
    Demam tinggi dan menggigil.

Nah, bila anda mengalami beberapa gejala diatas atau anda melihat orang sekitar anda mulai menampakan beberapa gejala yang merujuk pada penyakit ISPA, maka sebaiknya segera rujuk ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan. Dengan demikian, semakin cepat diagnosa, maka penanganan yang lebih tepat akan dapat dilakukan guna menyelamatkan banyak jiwa.

Selain penyakit ISPA, penyakit alergis seperi asma atau rhinitis pun sering muncul pada pergantian atau peralihan musim dari musim penghujan ke musim panas atau sebaliknya. Musim panas yang kering akan membuat debu berterbangan dimana-mana, pada akhirnya kondisi ini akan membuat asma menjadi mudah kambuh.
Batuk

Pada dasarnya batuk merupakan mekanisme pertahan tubuh untuk membersihkan lendir dan mengeluarkan benda asing yang masuk kebagian saluran pernapasan. Adapun penyakit batuk ini bisa merupakan bagian dari penyakit ISPA dan flu yang membuat produksi lendir meningkat.

Pada musim pancaroba, dimana virus flu dan kuman ISPA banyak berkembang biak, maka batuk pun akan dapat meningkat dan menjadi lebih buruk. Nah, untuk dapat menangani kondisi ini, maka sebaiknya perlu dilakukan diagnonsis terlebih dahulu guna mengetahui penyebab dan pengobatan yang akan dapat dilakukan dengan lebih tepat terhadap pasien penderita penyakit batuk ini.

Penyakit pada musim pancaroba umumnya akan lebih banyak muncul, hal ini dikarenakan virus dan bakteri semakin mudah untuk berkembang biak. Untuk itulah pencegahan dengan mengusahakan tubuh tetap fit adalah pencegahan yang baik yang dapat dilakukan.


Sumber : http://bidanku.com/waspadai-penyakit-flu-dan-batuk-saat-perubahan-cuaca-musim-pancaroba