Dua tersangka dugaan kasus penganiayaan tiga orang mahasiswa UII saat pelaksanaan Diksar ‘The Great Camping’ (TGC) di Tlogodringo Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah pada akhir Januari 2017 lalu akhirnya buka suara. M Wahyudi (25) dan Angga Septiawan (27) membantah dirinya secara sengaja melakukan tindakan penganiayaan hingga mengakibatkan tiga mahasiswa meninggal dunia.
Keduanya mengaku, semua pelaksanaan Diksar itu berjalan baik. Saat awal melakukan kegiatan semua peserta berjumlah 37 orang dan diharapkan juga saat acara Diksar berakhir jumlahnya akan tetap sama.
Mereka beralasan tindakan yang dilakukan masih dalam koridor 'mendidik'. Termasuk pemukulan dilakukan semata-mata sebagai bentuk hukuman karena para korban dianggap melanggar stadar operasional perjalanan (SOP) saat pelaksanaan Diksar.
Keduanya berharap semua kondisinya baik (semua peserta) dan tidak ada tujuan untuk membunuh dan pemukulan dilakukan karena ada pelanggaran. "Tidak ada seorang kakak yang tega membunuh adiknya," jelas Wahyudi sebelum diserahkan ke Kejaksaan Negeri di halaman Mapolres Karanganyar, Kamis (27/4/2017).
Wahyudi menambahkan, kondisi cuaca hujan ditambah dingin. Maka setiap peserta dirasa perlu mendapatkan sentuhan agar kondisinya tidak ngedrop. Sementara Angga Septiawan juga mengamini apa yang dilontarkan Wahyudi. Ia juga mengaku tidak ada niatan sedikitpun melakukan kekerasan hingga mengakibatkan hilangnya nyawa seseorang. "Semua (tindakan) yang dilakukan masih dalam konteks pendidikan," tegas Angga.
Sumber : https://today.line.me/id/article/8c1dfbf37936e6b432cfcba5d79c45f5ad810ccf019042817443b03456b6b5bc
Keduanya mengaku, semua pelaksanaan Diksar itu berjalan baik. Saat awal melakukan kegiatan semua peserta berjumlah 37 orang dan diharapkan juga saat acara Diksar berakhir jumlahnya akan tetap sama.
Mereka beralasan tindakan yang dilakukan masih dalam koridor 'mendidik'. Termasuk pemukulan dilakukan semata-mata sebagai bentuk hukuman karena para korban dianggap melanggar stadar operasional perjalanan (SOP) saat pelaksanaan Diksar.
Keduanya berharap semua kondisinya baik (semua peserta) dan tidak ada tujuan untuk membunuh dan pemukulan dilakukan karena ada pelanggaran. "Tidak ada seorang kakak yang tega membunuh adiknya," jelas Wahyudi sebelum diserahkan ke Kejaksaan Negeri di halaman Mapolres Karanganyar, Kamis (27/4/2017).
Wahyudi menambahkan, kondisi cuaca hujan ditambah dingin. Maka setiap peserta dirasa perlu mendapatkan sentuhan agar kondisinya tidak ngedrop. Sementara Angga Septiawan juga mengamini apa yang dilontarkan Wahyudi. Ia juga mengaku tidak ada niatan sedikitpun melakukan kekerasan hingga mengakibatkan hilangnya nyawa seseorang. "Semua (tindakan) yang dilakukan masih dalam konteks pendidikan," tegas Angga.
Sumber : https://today.line.me/id/article/8c1dfbf37936e6b432cfcba5d79c45f5ad810ccf019042817443b03456b6b5bc