Gempa berkekuatan 5,5 SR terjadi di wilayah Selatan Pulau Jawa, Sabtu (29/4/2017) pukul 17.02 WIB.
Tak lama setelah itu, 11 gempa susulan terjadi di beberapa wilayah, seperti Trenggalek, Pacitan dan Blitar dengan kekuatan getaran antara 3,3 SR hingga 4,6 SR.
Kepala Stasiun Geofisika Karangkates, Kabupaten Malang, Musripan menjelaskan bahwa hal tersebut merupakan gempa aftershock.
"Gempa itu terjadi ada 3 ciri, yaitu forshock, aftershock atau keduanya. Artinya gempa bumi bisa diawali dengan pembukaan dahulu (forshock) sebelum gempa utama terjadi gempa kecil, kemudian diikuti gempa utama jam 17.02 mag 5,5 dan susulan 11 kali atau aftershock," kata Musripan kepadaTribunJatim.com, Minggu (30/4/2017).
Gempa susulan yang terjadi merupakan dampak dari gempa utama.
Hal itu disebabkan wilayah yang terjadi patahan akan merembet ke wilayah sekitar yang tidak jauh dari pusat gempa utama.
"Jadi material yang bergerak atau terjadi patahan akan mencari keseimbangan. Dampaknya terjadi gempa kecil-kecil tersebut. Semakin lama frekuensinya akan turun, dan ini dipengaruhi oleh gempa utama. Jika semakin besar frekuensinya maka akan semakin panjang gempa susulannya," tambahnhya.
Gempa susulan yang terjadi ini merupakan gempa yang tidak berbahaya dan tidak menyebabkan tsunami.
"Gempa yang berbahaya tentu magnitudenya cukup besar. Jika vocal mekanisme naik atau turun maka itu pemicu gelombang tsunami," jelas Musripan.
Tetapi gempa susulan juga dapat sangat berbahaya jika terjadi kerusakan bangungan yang disebabkan oleh gempa utama.
"Setelah terjadi gempa utama mungkin struktur bangunan masih bisa berdiri walaupun kerangka dan tembok sudah retak. Apabila terjadi gempa susulan maka tembok tadi tinggal goyang dikit aja sudah roboh. Nah roboh itu yang mengakibatkan korban jiwa," tambahnya.
Gempa utama yang terjadi di selatan Pulau Jawa dan dirasakan di wilayah Tulungagung dan Pacitan ini tidak berdampak adanya kerusakan bangunan dan korban jiwa.
Sehingga adanya gempa susulan tersebut tidak berpotensi adanya kerusakan bangunan dan korban jiwa.
Berikut rincian 11 gempa susulan yang terjadi pada 29 April 2017 setelah gempa utama pukuk 17.02 WIB:
Pukul 18:47:03 WIB, gempa berkekuatan 3.6 SR terjadi di 156 KM Barat Daya Tulungagung-Jawa Timur dan kedalaman 15 KM.
Pukul 17:59:13WIB, gempa berkekuatan 3.5 terjadi di 172 KM Selatan Pacitan-Jawa Timur dengan kedalaman 36 KM.
Pukul 19:26:51 WIB, gempa berkekuatan 3.4 terjadi di 197 KM Tenggara Pacitan-Jawa Timur dengan kedalaman 10 KM.
Pukul 20:08:37 WIB, gempa berkekuatan 3.7 terjadi di 183 KM Tenggara Trenggalek-Jawa Timur dengan kedalaman 10 KM.
Pukul 20:17:47 WIB, gempa berkekuatan 3.3 SR terjadi di 180 KM Barat Daya Kab Blitar-Jawa Timur dengan kedalaman 10 KM.
Pukul 20:30:02 WIB, gempa berkekuatan 3.5 terjadi di 209 KM Barat Daya Kab Blitar-Jawa Timur dengan kedalaman 10 KM.
Pukul 20:36:04 WIB, gempa berkekuatan 3.4 terjadi di 161 KM Tenggara Trenggalek-Jawa Timur dan kedalaman 10 KM.
Pukul 20:58:29 WIB, gempa berkekuatan 3.6 terjadi di 183 KM Tenggara Trenggalek-Jawa Timur dan Kedalaman 10 KM.
Pukul 21:30:08 WIB, gempa berkekuatan 4.4 terjadi di 156 KM Tenggara Trenggalek-Jawa Timur dan Kedalaman 10 KM.
Pukul 22:41:44 WIB, gempa berkekuatan 3.6 terjadi di 193 KM Tenggara Kab Trenggalek-Jawa Timur dan kedalaman 10 KM.
Pukul 22:45:56 WIB, gempa berkekuatan 4.6 terjadi di 179 KM Tenggara Trenggalek-Jawa Timur dengan kedalaman 10 KM.
Sumber : https://today.line.me/id/article/45b2b4c5a1e58501d42b1cd84fd19bd57f751425738e9f7c5d14fc2f3baa8891
Tak lama setelah itu, 11 gempa susulan terjadi di beberapa wilayah, seperti Trenggalek, Pacitan dan Blitar dengan kekuatan getaran antara 3,3 SR hingga 4,6 SR.
Kepala Stasiun Geofisika Karangkates, Kabupaten Malang, Musripan menjelaskan bahwa hal tersebut merupakan gempa aftershock.
"Gempa itu terjadi ada 3 ciri, yaitu forshock, aftershock atau keduanya. Artinya gempa bumi bisa diawali dengan pembukaan dahulu (forshock) sebelum gempa utama terjadi gempa kecil, kemudian diikuti gempa utama jam 17.02 mag 5,5 dan susulan 11 kali atau aftershock," kata Musripan kepadaTribunJatim.com, Minggu (30/4/2017).
Gempa susulan yang terjadi merupakan dampak dari gempa utama.
Hal itu disebabkan wilayah yang terjadi patahan akan merembet ke wilayah sekitar yang tidak jauh dari pusat gempa utama.
"Jadi material yang bergerak atau terjadi patahan akan mencari keseimbangan. Dampaknya terjadi gempa kecil-kecil tersebut. Semakin lama frekuensinya akan turun, dan ini dipengaruhi oleh gempa utama. Jika semakin besar frekuensinya maka akan semakin panjang gempa susulannya," tambahnhya.
Gempa susulan yang terjadi ini merupakan gempa yang tidak berbahaya dan tidak menyebabkan tsunami.
"Gempa yang berbahaya tentu magnitudenya cukup besar. Jika vocal mekanisme naik atau turun maka itu pemicu gelombang tsunami," jelas Musripan.
Tetapi gempa susulan juga dapat sangat berbahaya jika terjadi kerusakan bangungan yang disebabkan oleh gempa utama.
"Setelah terjadi gempa utama mungkin struktur bangunan masih bisa berdiri walaupun kerangka dan tembok sudah retak. Apabila terjadi gempa susulan maka tembok tadi tinggal goyang dikit aja sudah roboh. Nah roboh itu yang mengakibatkan korban jiwa," tambahnya.
Gempa utama yang terjadi di selatan Pulau Jawa dan dirasakan di wilayah Tulungagung dan Pacitan ini tidak berdampak adanya kerusakan bangunan dan korban jiwa.
Sehingga adanya gempa susulan tersebut tidak berpotensi adanya kerusakan bangunan dan korban jiwa.
Berikut rincian 11 gempa susulan yang terjadi pada 29 April 2017 setelah gempa utama pukuk 17.02 WIB:
Pukul 18:47:03 WIB, gempa berkekuatan 3.6 SR terjadi di 156 KM Barat Daya Tulungagung-Jawa Timur dan kedalaman 15 KM.
Pukul 17:59:13WIB, gempa berkekuatan 3.5 terjadi di 172 KM Selatan Pacitan-Jawa Timur dengan kedalaman 36 KM.
Pukul 19:26:51 WIB, gempa berkekuatan 3.4 terjadi di 197 KM Tenggara Pacitan-Jawa Timur dengan kedalaman 10 KM.
Pukul 20:08:37 WIB, gempa berkekuatan 3.7 terjadi di 183 KM Tenggara Trenggalek-Jawa Timur dengan kedalaman 10 KM.
Pukul 20:17:47 WIB, gempa berkekuatan 3.3 SR terjadi di 180 KM Barat Daya Kab Blitar-Jawa Timur dengan kedalaman 10 KM.
Pukul 20:30:02 WIB, gempa berkekuatan 3.5 terjadi di 209 KM Barat Daya Kab Blitar-Jawa Timur dengan kedalaman 10 KM.
Pukul 20:36:04 WIB, gempa berkekuatan 3.4 terjadi di 161 KM Tenggara Trenggalek-Jawa Timur dan kedalaman 10 KM.
Pukul 20:58:29 WIB, gempa berkekuatan 3.6 terjadi di 183 KM Tenggara Trenggalek-Jawa Timur dan Kedalaman 10 KM.
Pukul 21:30:08 WIB, gempa berkekuatan 4.4 terjadi di 156 KM Tenggara Trenggalek-Jawa Timur dan Kedalaman 10 KM.
Pukul 22:41:44 WIB, gempa berkekuatan 3.6 terjadi di 193 KM Tenggara Kab Trenggalek-Jawa Timur dan kedalaman 10 KM.
Pukul 22:45:56 WIB, gempa berkekuatan 4.6 terjadi di 179 KM Tenggara Trenggalek-Jawa Timur dengan kedalaman 10 KM.
Sumber : https://today.line.me/id/article/45b2b4c5a1e58501d42b1cd84fd19bd57f751425738e9f7c5d14fc2f3baa8891