Kulit adalah bagian organ tubuh paling luar pada manusia.
Bagian ini mengambil peranan yang cukup penting dan cukup vital dalam melindungi organ dalam pada tubuh manusia. Haya saja, fungsinya yang sebagai pelapis organ dalam tubuh inilah yang seringkali membuat kulit rentan terkena dengan masalah dan gangguan penyakit.
Masalah yang menyerang bagian kulit tentu tidak bisa dianggap remeh atau bahkan dianggap sepele. Karena salah-salah kondisi tersebut akan menyebar dan berubah menjadi semakin parah. Akibatnya bila penanganannya terlambat atau tidak tepat maka bukan tidak mungkin masalah yang menyernag kulit akan dapat berubah menjadi masalah besar atau bahkan berujung pada timbulnya komplikasi kesehatan dalam tubuh.
Selain itu, rasanya kurang bijak pula bila anda dan kita semua seringkali meremehkan suatu kondisi kesehatan hanya karena masalahnya masih terlihat kecil atau sepele. Seberapa kecilnya suatu masalah kesehatan atau penyakit akan fatal akibatnya bila tidak segera diatasi.
Untuk itu, sebaiknya periksakan keluhan anda ke dokter. Dengan begini dokter akan mulai melakukan pemeriksaan guna mendeteksi gangguan penyakit yang anda alami. Bila diagnosa dari penyakit sudah ditemukan, maka akan lebih cepat untuk penanganan dapat dilakukan. Yang mana artinya, setidaknya kemungkinan terburuk dari kondisi tersebut akan bisa diatasi.
Masalah yang menyerang bagian anggota tubuh terluar ini memang cukup beragam, mulai dari masalah yang sepele sampai dengan masalah yang berbahaya. Akan tetapi pada umumya, hampir semua jenis penyakit kulit akan cenderung membuat si penderita yang mengalaminya dibuat tidak percaya diri dengan adanya gangguan atau masalah pada kulitnya. Hal ini dikarenakan penyakit yang menyerang bagian kulit umumnya akan sering menimbulkan bekas luka. Yang mana dengan begini si penderita akan kemungkinan mengalami krisis percaya diri sebab bagian kulitnya tak lagi terlihat semulus dulu.
Belum lagi stigma yang terlanjur terbentuk dalam masyarakat yang menyatakan orang-orang yang memiliki masalah dengan kesehatan kulit seringkali dinilai kurang mampu dalam merawat dan menjaga kesehatan tubuhnya. Meski anggapan tersebut tidak selamanya benar, karena tidak semua masalah penyakit kulit terjadi akibat kurang menjaga kesehatan tubuh.
Akan tetapi, tidak dapat dipungkiri kesehatan tubuh memang menjadi salah satu faktor yang dapat mendukung tubuh agar terhindar dari kuman, bakteri dan kotoran yang dapat menimbulkan masalah kesehatan.
Nah, salah satu masalah kesehatan tubuh yang saat ini sudah banyak ditemui dimasyarakat adalah timbulnya penyakit scabies atau yang biasa disebut dengan kudis atau gudik.
Bila anda pernah mengalami gatal-gatal pada kulit yang begitu menganggu dan terutama gejala ini seringkali dialami pada malam hari, serta pada saat yang bersamaan ada anggota keluarga atau teman satu kamar anda yang mengalami hal serupa, maka kemungkinan kondisi ini mengindikasikan adanya penyakit kulit scabies atau kudis.
Penyakit kudis memang sudah sejak dulu menjadi salah satu peyakit kulit yang banyak dialami oleh sebagian besar masayarakat. Bahkan penyebaran penyakit ini bisa sampai mewabah pada masanya. Banyak orang yang terjangkiti dengan penyakit ini dan mengeluhkan rasa gatal yang mengganggu.
Belum lagi kondisi gatal yang dialami bisa sampai memburuk dan membuat si penderitanya tidak tahan menahan gatal yang terasa panas dan tidak nyaman. Akibatnya para penderita penyakit kudis seringkali menghadapi masalah dengan kondisi kulit yang terluka akibat goresan atau garukan yang dilakukan pada saat gejala gatal-gatal menyerang.
Lantas apa sebenarnya penyebab dari kondisi ini? Bagaimana penyebarannya? Seperti apa saja gejalanya dan bagaimana penanganannya? Nah, pada artikel dibawah ini kita akan kupas lebih dalam dan mempelajari seperti apa penyakit scabies pada manusia dan mengetahui bagaimana pengobatannya yang mana diharapkan agar penyakit yang menimbulkan gatal beramai-ramai ini bisa segera dikenali dan diobati dengan baik sehingga penyebarannya bisa diminimalisir.
Apa Itu Penyakit Scabies (Kudis)?
Penyakit kudis atau scabies adalah penyakit gatal yang menyerang bagian kulit yang penyebabnya acap kali disebabkan oleh tungau atau kutu kecil yang disebut dengan Sarcoptes scabies varian hominis. Pada penderita yang terserang dengan penyakit ini umumnya mereka akan mulai mengalami beberapa gejala yang menganggu seperti halnya gatal, terutama kondisi ini akan dialami pada malam hari dan mudah menular melalui kontak langsung atau tidak langsung bersama dengan orang yang sehat.
Penyakit scabies banyak diderita di masyarakat kita, maka tak heran bila banyak orang menyebut penyakit ini dengan banyak sebutan seperti gudik (gudikan), kudis (kudisan), gatal agogo, budukan dan lain sebagainya.
Mengingat kondisinya tidak hanya terjadi pada si penderita saja dan penularannya yang cukup cepat, maka sebaiknya saat anda mulai mengalami beberapa gejala dari scabies, segera konsultasikan masalah tersebut ke dokter agar anda bisa segera mendapatkan penanganan yang tepat. Dengan begini penularan dari penyakit ini akan sedikitnya bisa dicegah serta tubuh anda pun dapat dihindarkan dari kemungkinan terburuk penyakit yang satu ini.
Apa Penyebab Scabies?
Sebagaimana telah kita bahas diatas bahwa penyakit ini penyebabnya dipengaruhi sebab adanya tungau yang ukurannya kecil yang tak tampak oleh mata telanjang. Dimana tungau tersebut masuk kedalam bagian kulit dan membentuk sarangnya pada jaringan kulit.
Tungau jenis ini hanya akan nampak bila and amelihatnya menggunakan alat bantu mikroskop. Ukuran kutu (tungau) betina bisa mencapai 0,3-0,4 mm, sementara S. scabies jantan ukurannya bisa setengah lebih kecil dari ukuran betina. Bisa dibayangkan betapa kecilnya ukuran tungau-tungau tersebut yang membuat mereka akan tentunya lebih mudah masuk kedalam kulit melalui lubang pori-pori. Bila anda tidak berhati-hati atau tidak sigap dalam memperhatikan kebersihan anda, maka tungau atau kutu-kutu ini akan lebih mudah masuk kedalam tubuh dan menginfeksi kulit anda.
Tungau betina yang telah dibuahi oleh si pejantan akan masuk kedalam kulit dengan membuat lubang atau terowongan pada kulit anda, disanalah mereka akan mulai membuat sarang untuk berkembang biak dan menetaskan telurnya sekitar 40-50 butir, yang mana nantinya telur-telur tersebut akan menetasa dalam kurun waktu sekitar 3-5 hari.
Dibagian kulit luar, kutu atau tungau-tungau ini hanya akan mampu bertahan selama kurang lebih 2-3 hari saja pada suhu kamar atau ruangan yang lembab. Daerah sekitaran sarang yang terjangkiti oleh tungau tersebut kemudian akan menimbulkan rasa gatal, terutama kondisi ini akan lebih parah dialami pada malam hari, yang mana pada akhirnya akan terbentuk ruam pada bagian kulit yang terserang.
Mekanisme Penularan Scabies
Karena penyebab scabies ini dipicu sebab adanya kutu atau tungau yang bersarang dalam kulit, maka kondisi penyakit ini sifatnya menular dan perlu diketahui penularan dari penyakit ini mudah sekali terjadi. Penularan scabies dapat terjadi secara kontak langsung atau bersentuhan lewat kulit dengan kulit atau hubungan intim suami-isteri. Selain itu, bisa juga terjadi secara tidak langsung seperti misalkan melalui pakaian, handuk atau tempat tidur yang digunakan bersama-sama.
Untuk itulah, bagi anda yang sehat atau mungkin sebaliknya anda rupanya adalah seseorang yang terjangkiti dengan penyakit menular ini, maka sebaiknya hindari menggunakan pakaian atau beberapa properti yang akan memungkinkan terjadinya penularan. Sebaliknya, hindari berbagi barang-barang bersama dengan orang lain agar anda terhindar dari resiko penularan penyakit ini.
Gejala Penyakit Scabies
Penyakit kudis atau scabies memiliki masa inkubasi sekitar 30-60 hari sebelum muncul timbulnya rasa gatal atau ruam dibagian kulit. Akan tetapi bila anda pernah mengalami kondisi ini sebelumnya, maka waktu kemunculan gejala ini akan lebih cepat.
Pada anak-anak, ruam tempat tungau bersarang seringkali muncul atau menyerang bagian kulit kepala, wajah, telapak tangan, leher dan juga dibagian telapak kaki. Sementara pada orang dewasa, bagian atau area tubuh yang seringkali terserang dengan tungau diantaranya adalah dibagian sela-sela jari, pergelangan tangan, sekitaran selangkangan, siku, telapak tangan dan kaki, bokong, sekitaran organ intim dan bahkan sampai kebagian payudara dan bagian putingnya.
Tungau penyebab scabies akan terus berkembang biak didalam lapisan kulit si penderita bila tidak segera ditangani dengan baik atau bila penanganannya keliru. Perlu diketahui tungau penyebab kudis ini tahan terhadap air hangat atau bahkan dengan menggunakan sabun.
Sehingga demikian, meski anda seringkali mandi dengan meggosok seluruh tubuh dengan keras atau merasa telah bersih, kutu atau tungau ini tidak akan dapat diberantas. Penderita akan tetap membutuhkan penanganan medis untuk dapat mengatasi serangan kuman atau tungau tersebut.
Gejala yang dialami dari penyakit scabies diantaranya adalah timbul ruam dan gatal yang memburuk pada malam hari. Rasa gatal ini timbul sebab adanya rekasi alergi terhadap masuknya tungau dalam jaringan kulit. Nah, selain beberapa gejala diatas, gejala lain yang juga meliputi timbulnya kudis dalam kulit bisa juga menimbulkan beberapa gejala dibawah ini.
Gatal dibagian garis bra
Gatal dibagia irgan intim (pada pria)
Gatal yang timbul dibagian ketiak
Gatal yang timbul dibagian perut dan pusar
Kondisi kudis bukan hanya menyerang orang dewasa, remaja dan anak-anak saja. Bila tidak waspada, kondisi ini akan mungkin menyerang anak bayi sekalipun. Melihat gejala yang cukup mengkhawatirkan, anak-anak bayi tentu akan dibuat tidak nyaman dan rewel dengan kondisi yang satu ini.
Untuk itu sebaiknya cegah dengan baik kondisi ini sebelum tersebar dan menyerang anda. Sebab umumya bila satu orang dalam anggota keluarga mulai terserang dengan penyakit ini, biasanya semua orang yang ada dirumah akan ikut terserang dengan penyakit ini. Untuk itu, maka sebaiknya lebih waspada agar jangan sampai resiko mengkhawatirkan dialami oleh bayi dan anak-anak anda.
Diagnosis Penyakit Scabies
Proses diagnosis utama untuk penyakit kulit yang satu ini adalah dengan memeriksakan gejala-gejala yang dialami beserta dengan ruam yang muncul dibagian kulit sebab adanya sarang tungau yang muncul di kulit si penderita. Bila dibutuhkan pemeriksaan untuk memastikan diagnosis, dokter akan melakukan uji tinta serta melakukan uji biopsi pada bagian kulit.
Uji tinta ini dilakukan guna mendeteksi atau mengidentifikasi keberadaan sarang tungau yang sudah masuk kedalam jaringan kulit. Adapun prosedur yang dilakukan dalam pemeriksaan uji tinta ini dilakukan dengan mengoleskan tinta pada ruam yang gatal, kemudian dibasuh dengan menggunakan kapas beralkohol. Apabila terdapat sarang tungau, maka akan terdapat sisa-sisa tinta dan terbentuk garis-garis kecil.
Bukan hanya itu, diagnosis lain yang dapat dilakukan diantaranya adalah dengan mengambil sedikit jaringan kulit untuk diperiksa di laboratorium. Proses ini disebut dengan biopsi kulit.
Setelah pasien dinyatakan positif terkena atau mengidap penyakit kudis, umumnya dokter akan memberikan pengobatan guna mengatasinya, yakni dengan memberikan losion atau krim. Obat-obatan jenis oles ini mengandung insektisida guna membunuh tungau penyebab kudis.
Adapun cara mengaplikasikan jenis obat-obatan tersebut dapat dilakukan dengan mengoleskannya pada bagian ruam di kuit serta daerah sekitarnya yang berada pada bagian leher ke bawah, lalu didiamkan selama sekurang-kurangnya 8 jam.
Ada beberapa contoh obat yang dapat digunakan untuk menyembuhka penyakit kudis yang dialami seperti misalkan lindane, malathion dan juga premethrin yang mana obat-obatan ini harus didapatkan dengan resep dokter agar dosisnya jelas sehingga dapat bekerja dengan efektif dalam mengobati masalah kulit yang anda alami.
Rasa gatal yang dialami bahkan masih dapat berlangsung selama beberapa minggu setelah penderita menyelesaikan pengobatan akibat adanya reaksi alergi terhadap tungau-tungau yang mati. Ketika kondisi ini anda alami, maka sebaiknya kompres dengan menggunakan air dingin dan berikan losion kalamin yang akan membantu anda mengurangi rasa gatal yang diderita.
Terutama untuk mereka yang mengalami gangguan pada sistem kekebalan tubuhnya serta mengidap kudis keropeng, umumnya dokter terkadang akan juga memberikan obat telanivermectin. Apabila rasa gatal yang menyerang tidak kunjung membaik selama sekitar 2 minggu setelah anda menjalani pengobatan yang diberikan oleh dokter, atau bahkan kondisi ruam malah justru bertambah parah, maka sebaiknya anda disarankan untuk kembali menghubungi dokter.
Komplikasi Impetigo dan Kudis Keropeng
Kondisi kudis yang dialami digaruk, maka permukaan kulit tempat ruam kudis akan mengalami luka sehingga akan lebih rentan untuk si pendeirta mengalami infeksi bakteri, seperti misalkan impetigo. Infeksi kulit ini biasaya disebabkan oleh adanya paparan bakteri yang disebut dengan staphylococci dan streptococci.
Komplikasi berupa jenis kudis dengan tingkatan yang lebih parah, seringkali disebut dengan kudis keropeng, juga bisa terjadi. Ruam kudis akan berubah menjadi bersisik, membentuk koreng dengan ukuran luka yang lebih besar. Komplikasi ini umumnya dapat muncul sebab dari jumlah tungau yang sudah lebih banyak. Hanya saja, ruam ini tidak akan menimbulkan rasa gatal.
Ada beberapa kelompok orang yang lebih beresiko terhadap serangan komplikasi ini, yakni ibu hamil, manula serta orang-orang yang sedang mengalami sistem kekebalan tubuh yang menurun. Yang mana ini artinya seorang penderita HIV, orang yang menjalani kemoterapi atau menggunakan obat steroid akan lebih beresiko terhadap kondisi ini.
Tips Bagaimana Mengobati Scabies (Kudis/Gudik) dengan Tuntas
Penderita yang tinggal bersama dengan orang lain dalam satu rumah atau satu tempat harus diobati secara bersamaan. Hal ini dilakukan guna memutus rantai penularan. Untuk itu, sebaiknya tidak ada salahnya beramai-ramai pergi ke dokter untuk memeriksa kondisi anda dan mengobati masalah tersebut. Apalagi bila dirumah anda terdapat anak-anak atau bayi yang masih sangat kecil.
Bersihkan semua pakaian, seprai dan handuk yang digunakan dalam 3 hari sebelum memulai pengobatan. Gunakan air panas pada bilasan terakhir sebelum anda menjemur perlengkapan tersebut.
Bersihkan dengan hati-hati tempat tidur anda, sofa, ruangan atau kamar yang sebelumnya digunakan oleh si penderita kuis atau gudik.
Demikianlah beberapa hal yang dapat dijelaskan dari penyakit scabies yakni penyakit kudis atau gudik. Seoga informasi ini bermanfaat untuk kita semua.
Sumber : http://bidanku.com/mengenal-penyakit-scabies-kudis-gudik-penyebab-gejala-dan-penanganannya
Bagian ini mengambil peranan yang cukup penting dan cukup vital dalam melindungi organ dalam pada tubuh manusia. Haya saja, fungsinya yang sebagai pelapis organ dalam tubuh inilah yang seringkali membuat kulit rentan terkena dengan masalah dan gangguan penyakit.
Masalah yang menyerang bagian kulit tentu tidak bisa dianggap remeh atau bahkan dianggap sepele. Karena salah-salah kondisi tersebut akan menyebar dan berubah menjadi semakin parah. Akibatnya bila penanganannya terlambat atau tidak tepat maka bukan tidak mungkin masalah yang menyernag kulit akan dapat berubah menjadi masalah besar atau bahkan berujung pada timbulnya komplikasi kesehatan dalam tubuh.
Selain itu, rasanya kurang bijak pula bila anda dan kita semua seringkali meremehkan suatu kondisi kesehatan hanya karena masalahnya masih terlihat kecil atau sepele. Seberapa kecilnya suatu masalah kesehatan atau penyakit akan fatal akibatnya bila tidak segera diatasi.
Untuk itu, sebaiknya periksakan keluhan anda ke dokter. Dengan begini dokter akan mulai melakukan pemeriksaan guna mendeteksi gangguan penyakit yang anda alami. Bila diagnosa dari penyakit sudah ditemukan, maka akan lebih cepat untuk penanganan dapat dilakukan. Yang mana artinya, setidaknya kemungkinan terburuk dari kondisi tersebut akan bisa diatasi.
Masalah yang menyerang bagian anggota tubuh terluar ini memang cukup beragam, mulai dari masalah yang sepele sampai dengan masalah yang berbahaya. Akan tetapi pada umumya, hampir semua jenis penyakit kulit akan cenderung membuat si penderita yang mengalaminya dibuat tidak percaya diri dengan adanya gangguan atau masalah pada kulitnya. Hal ini dikarenakan penyakit yang menyerang bagian kulit umumnya akan sering menimbulkan bekas luka. Yang mana dengan begini si penderita akan kemungkinan mengalami krisis percaya diri sebab bagian kulitnya tak lagi terlihat semulus dulu.
Belum lagi stigma yang terlanjur terbentuk dalam masyarakat yang menyatakan orang-orang yang memiliki masalah dengan kesehatan kulit seringkali dinilai kurang mampu dalam merawat dan menjaga kesehatan tubuhnya. Meski anggapan tersebut tidak selamanya benar, karena tidak semua masalah penyakit kulit terjadi akibat kurang menjaga kesehatan tubuh.
Akan tetapi, tidak dapat dipungkiri kesehatan tubuh memang menjadi salah satu faktor yang dapat mendukung tubuh agar terhindar dari kuman, bakteri dan kotoran yang dapat menimbulkan masalah kesehatan.
Nah, salah satu masalah kesehatan tubuh yang saat ini sudah banyak ditemui dimasyarakat adalah timbulnya penyakit scabies atau yang biasa disebut dengan kudis atau gudik.
Bila anda pernah mengalami gatal-gatal pada kulit yang begitu menganggu dan terutama gejala ini seringkali dialami pada malam hari, serta pada saat yang bersamaan ada anggota keluarga atau teman satu kamar anda yang mengalami hal serupa, maka kemungkinan kondisi ini mengindikasikan adanya penyakit kulit scabies atau kudis.
Penyakit kudis memang sudah sejak dulu menjadi salah satu peyakit kulit yang banyak dialami oleh sebagian besar masayarakat. Bahkan penyebaran penyakit ini bisa sampai mewabah pada masanya. Banyak orang yang terjangkiti dengan penyakit ini dan mengeluhkan rasa gatal yang mengganggu.
Belum lagi kondisi gatal yang dialami bisa sampai memburuk dan membuat si penderitanya tidak tahan menahan gatal yang terasa panas dan tidak nyaman. Akibatnya para penderita penyakit kudis seringkali menghadapi masalah dengan kondisi kulit yang terluka akibat goresan atau garukan yang dilakukan pada saat gejala gatal-gatal menyerang.
Lantas apa sebenarnya penyebab dari kondisi ini? Bagaimana penyebarannya? Seperti apa saja gejalanya dan bagaimana penanganannya? Nah, pada artikel dibawah ini kita akan kupas lebih dalam dan mempelajari seperti apa penyakit scabies pada manusia dan mengetahui bagaimana pengobatannya yang mana diharapkan agar penyakit yang menimbulkan gatal beramai-ramai ini bisa segera dikenali dan diobati dengan baik sehingga penyebarannya bisa diminimalisir.
Apa Itu Penyakit Scabies (Kudis)?
Penyakit kudis atau scabies adalah penyakit gatal yang menyerang bagian kulit yang penyebabnya acap kali disebabkan oleh tungau atau kutu kecil yang disebut dengan Sarcoptes scabies varian hominis. Pada penderita yang terserang dengan penyakit ini umumnya mereka akan mulai mengalami beberapa gejala yang menganggu seperti halnya gatal, terutama kondisi ini akan dialami pada malam hari dan mudah menular melalui kontak langsung atau tidak langsung bersama dengan orang yang sehat.
Penyakit scabies banyak diderita di masyarakat kita, maka tak heran bila banyak orang menyebut penyakit ini dengan banyak sebutan seperti gudik (gudikan), kudis (kudisan), gatal agogo, budukan dan lain sebagainya.
Mengingat kondisinya tidak hanya terjadi pada si penderita saja dan penularannya yang cukup cepat, maka sebaiknya saat anda mulai mengalami beberapa gejala dari scabies, segera konsultasikan masalah tersebut ke dokter agar anda bisa segera mendapatkan penanganan yang tepat. Dengan begini penularan dari penyakit ini akan sedikitnya bisa dicegah serta tubuh anda pun dapat dihindarkan dari kemungkinan terburuk penyakit yang satu ini.
Apa Penyebab Scabies?
Sebagaimana telah kita bahas diatas bahwa penyakit ini penyebabnya dipengaruhi sebab adanya tungau yang ukurannya kecil yang tak tampak oleh mata telanjang. Dimana tungau tersebut masuk kedalam bagian kulit dan membentuk sarangnya pada jaringan kulit.
Tungau jenis ini hanya akan nampak bila and amelihatnya menggunakan alat bantu mikroskop. Ukuran kutu (tungau) betina bisa mencapai 0,3-0,4 mm, sementara S. scabies jantan ukurannya bisa setengah lebih kecil dari ukuran betina. Bisa dibayangkan betapa kecilnya ukuran tungau-tungau tersebut yang membuat mereka akan tentunya lebih mudah masuk kedalam kulit melalui lubang pori-pori. Bila anda tidak berhati-hati atau tidak sigap dalam memperhatikan kebersihan anda, maka tungau atau kutu-kutu ini akan lebih mudah masuk kedalam tubuh dan menginfeksi kulit anda.
Tungau betina yang telah dibuahi oleh si pejantan akan masuk kedalam kulit dengan membuat lubang atau terowongan pada kulit anda, disanalah mereka akan mulai membuat sarang untuk berkembang biak dan menetaskan telurnya sekitar 40-50 butir, yang mana nantinya telur-telur tersebut akan menetasa dalam kurun waktu sekitar 3-5 hari.
Dibagian kulit luar, kutu atau tungau-tungau ini hanya akan mampu bertahan selama kurang lebih 2-3 hari saja pada suhu kamar atau ruangan yang lembab. Daerah sekitaran sarang yang terjangkiti oleh tungau tersebut kemudian akan menimbulkan rasa gatal, terutama kondisi ini akan lebih parah dialami pada malam hari, yang mana pada akhirnya akan terbentuk ruam pada bagian kulit yang terserang.
Mekanisme Penularan Scabies
Karena penyebab scabies ini dipicu sebab adanya kutu atau tungau yang bersarang dalam kulit, maka kondisi penyakit ini sifatnya menular dan perlu diketahui penularan dari penyakit ini mudah sekali terjadi. Penularan scabies dapat terjadi secara kontak langsung atau bersentuhan lewat kulit dengan kulit atau hubungan intim suami-isteri. Selain itu, bisa juga terjadi secara tidak langsung seperti misalkan melalui pakaian, handuk atau tempat tidur yang digunakan bersama-sama.
Untuk itulah, bagi anda yang sehat atau mungkin sebaliknya anda rupanya adalah seseorang yang terjangkiti dengan penyakit menular ini, maka sebaiknya hindari menggunakan pakaian atau beberapa properti yang akan memungkinkan terjadinya penularan. Sebaliknya, hindari berbagi barang-barang bersama dengan orang lain agar anda terhindar dari resiko penularan penyakit ini.
Gejala Penyakit Scabies
Penyakit kudis atau scabies memiliki masa inkubasi sekitar 30-60 hari sebelum muncul timbulnya rasa gatal atau ruam dibagian kulit. Akan tetapi bila anda pernah mengalami kondisi ini sebelumnya, maka waktu kemunculan gejala ini akan lebih cepat.
Pada anak-anak, ruam tempat tungau bersarang seringkali muncul atau menyerang bagian kulit kepala, wajah, telapak tangan, leher dan juga dibagian telapak kaki. Sementara pada orang dewasa, bagian atau area tubuh yang seringkali terserang dengan tungau diantaranya adalah dibagian sela-sela jari, pergelangan tangan, sekitaran selangkangan, siku, telapak tangan dan kaki, bokong, sekitaran organ intim dan bahkan sampai kebagian payudara dan bagian putingnya.
Tungau penyebab scabies akan terus berkembang biak didalam lapisan kulit si penderita bila tidak segera ditangani dengan baik atau bila penanganannya keliru. Perlu diketahui tungau penyebab kudis ini tahan terhadap air hangat atau bahkan dengan menggunakan sabun.
Sehingga demikian, meski anda seringkali mandi dengan meggosok seluruh tubuh dengan keras atau merasa telah bersih, kutu atau tungau ini tidak akan dapat diberantas. Penderita akan tetap membutuhkan penanganan medis untuk dapat mengatasi serangan kuman atau tungau tersebut.
Gejala yang dialami dari penyakit scabies diantaranya adalah timbul ruam dan gatal yang memburuk pada malam hari. Rasa gatal ini timbul sebab adanya rekasi alergi terhadap masuknya tungau dalam jaringan kulit. Nah, selain beberapa gejala diatas, gejala lain yang juga meliputi timbulnya kudis dalam kulit bisa juga menimbulkan beberapa gejala dibawah ini.
Gatal dibagian garis bra
Gatal dibagia irgan intim (pada pria)
Gatal yang timbul dibagian ketiak
Gatal yang timbul dibagian perut dan pusar
Kondisi kudis bukan hanya menyerang orang dewasa, remaja dan anak-anak saja. Bila tidak waspada, kondisi ini akan mungkin menyerang anak bayi sekalipun. Melihat gejala yang cukup mengkhawatirkan, anak-anak bayi tentu akan dibuat tidak nyaman dan rewel dengan kondisi yang satu ini.
Untuk itu sebaiknya cegah dengan baik kondisi ini sebelum tersebar dan menyerang anda. Sebab umumya bila satu orang dalam anggota keluarga mulai terserang dengan penyakit ini, biasanya semua orang yang ada dirumah akan ikut terserang dengan penyakit ini. Untuk itu, maka sebaiknya lebih waspada agar jangan sampai resiko mengkhawatirkan dialami oleh bayi dan anak-anak anda.
Diagnosis Penyakit Scabies
Proses diagnosis utama untuk penyakit kulit yang satu ini adalah dengan memeriksakan gejala-gejala yang dialami beserta dengan ruam yang muncul dibagian kulit sebab adanya sarang tungau yang muncul di kulit si penderita. Bila dibutuhkan pemeriksaan untuk memastikan diagnosis, dokter akan melakukan uji tinta serta melakukan uji biopsi pada bagian kulit.
Uji tinta ini dilakukan guna mendeteksi atau mengidentifikasi keberadaan sarang tungau yang sudah masuk kedalam jaringan kulit. Adapun prosedur yang dilakukan dalam pemeriksaan uji tinta ini dilakukan dengan mengoleskan tinta pada ruam yang gatal, kemudian dibasuh dengan menggunakan kapas beralkohol. Apabila terdapat sarang tungau, maka akan terdapat sisa-sisa tinta dan terbentuk garis-garis kecil.
Bukan hanya itu, diagnosis lain yang dapat dilakukan diantaranya adalah dengan mengambil sedikit jaringan kulit untuk diperiksa di laboratorium. Proses ini disebut dengan biopsi kulit.
Setelah pasien dinyatakan positif terkena atau mengidap penyakit kudis, umumnya dokter akan memberikan pengobatan guna mengatasinya, yakni dengan memberikan losion atau krim. Obat-obatan jenis oles ini mengandung insektisida guna membunuh tungau penyebab kudis.
Adapun cara mengaplikasikan jenis obat-obatan tersebut dapat dilakukan dengan mengoleskannya pada bagian ruam di kuit serta daerah sekitarnya yang berada pada bagian leher ke bawah, lalu didiamkan selama sekurang-kurangnya 8 jam.
Ada beberapa contoh obat yang dapat digunakan untuk menyembuhka penyakit kudis yang dialami seperti misalkan lindane, malathion dan juga premethrin yang mana obat-obatan ini harus didapatkan dengan resep dokter agar dosisnya jelas sehingga dapat bekerja dengan efektif dalam mengobati masalah kulit yang anda alami.
Rasa gatal yang dialami bahkan masih dapat berlangsung selama beberapa minggu setelah penderita menyelesaikan pengobatan akibat adanya reaksi alergi terhadap tungau-tungau yang mati. Ketika kondisi ini anda alami, maka sebaiknya kompres dengan menggunakan air dingin dan berikan losion kalamin yang akan membantu anda mengurangi rasa gatal yang diderita.
Terutama untuk mereka yang mengalami gangguan pada sistem kekebalan tubuhnya serta mengidap kudis keropeng, umumnya dokter terkadang akan juga memberikan obat telanivermectin. Apabila rasa gatal yang menyerang tidak kunjung membaik selama sekitar 2 minggu setelah anda menjalani pengobatan yang diberikan oleh dokter, atau bahkan kondisi ruam malah justru bertambah parah, maka sebaiknya anda disarankan untuk kembali menghubungi dokter.
Komplikasi Impetigo dan Kudis Keropeng
Kondisi kudis yang dialami digaruk, maka permukaan kulit tempat ruam kudis akan mengalami luka sehingga akan lebih rentan untuk si pendeirta mengalami infeksi bakteri, seperti misalkan impetigo. Infeksi kulit ini biasaya disebabkan oleh adanya paparan bakteri yang disebut dengan staphylococci dan streptococci.
Komplikasi berupa jenis kudis dengan tingkatan yang lebih parah, seringkali disebut dengan kudis keropeng, juga bisa terjadi. Ruam kudis akan berubah menjadi bersisik, membentuk koreng dengan ukuran luka yang lebih besar. Komplikasi ini umumnya dapat muncul sebab dari jumlah tungau yang sudah lebih banyak. Hanya saja, ruam ini tidak akan menimbulkan rasa gatal.
Ada beberapa kelompok orang yang lebih beresiko terhadap serangan komplikasi ini, yakni ibu hamil, manula serta orang-orang yang sedang mengalami sistem kekebalan tubuh yang menurun. Yang mana ini artinya seorang penderita HIV, orang yang menjalani kemoterapi atau menggunakan obat steroid akan lebih beresiko terhadap kondisi ini.
Tips Bagaimana Mengobati Scabies (Kudis/Gudik) dengan Tuntas
Penderita yang tinggal bersama dengan orang lain dalam satu rumah atau satu tempat harus diobati secara bersamaan. Hal ini dilakukan guna memutus rantai penularan. Untuk itu, sebaiknya tidak ada salahnya beramai-ramai pergi ke dokter untuk memeriksa kondisi anda dan mengobati masalah tersebut. Apalagi bila dirumah anda terdapat anak-anak atau bayi yang masih sangat kecil.
Bersihkan semua pakaian, seprai dan handuk yang digunakan dalam 3 hari sebelum memulai pengobatan. Gunakan air panas pada bilasan terakhir sebelum anda menjemur perlengkapan tersebut.
Bersihkan dengan hati-hati tempat tidur anda, sofa, ruangan atau kamar yang sebelumnya digunakan oleh si penderita kuis atau gudik.
Demikianlah beberapa hal yang dapat dijelaskan dari penyakit scabies yakni penyakit kudis atau gudik. Seoga informasi ini bermanfaat untuk kita semua.
Sumber : http://bidanku.com/mengenal-penyakit-scabies-kudis-gudik-penyebab-gejala-dan-penanganannya