Suami dibesarkan oleh ibu yang mencintainya seumur hidup. Namun ketika dia dewasa, dia memilih mencintaimu yang bahkan belum tentu mencintainya seumur hidupmu. Bahkan seringkali rasa cintanya padamu lebih besar daripada cintanya kepada ibunya sendiri.
Suami dibesarkan sebagai lelaki yang ditanggung nafkahnya oleh ayah ibunya hingga dia beranjak dewasa. Namun sebelum dia mampu membalasnya, dia telah bertekad menafkahimu, perempuan asing yang baru saja dikenalnya dan hanya terikat dengan akad nikah tanpa ikatan rahim seperti ayah dan ibunya.
Suami ridha menghabiskan waktunya untuk mencukupi kebutuhan anak-anakmu serta dirimu. Padahal dia tahu, di sisi Allah engkau lebih harus dihormati tiga kali lebih besar oleh anak-anakmu dibandingkan dirinya. Namun tidak pernah sekalipun dia merasa iri, disebabkan dia mencintaimu dan berharap engkau memang mendapatkan yang lebih baik daripadanya di sisi Allah.
Suami berusaha menutupi masalahnya di hadapanmu dan berusaha menyelesaikannya sendiri. Sedangkan engkau terbiasa mengadukan masalahmu pada dia dengan harapan dia mampu memberi solusi. Padahal bisa saja di saat engkau mengadu itu, dia sedang memiliki masalah lebih besar. Namun tetap saja masalahmu diutamakan dibandingkan masalah yang dihadapinya sendiri.
Suami berusaha memahami bahasa diammu dan bahasa tangismu, sedangkan engkau kadang hanya mampu memahami bahasa verbalnya saja. Itupun bila dia telah mengulanginya berkali-kali.
Bila engkau melakukan maksiat, maka dia akan ikut terseret ke neraka karena dia ikut bertanggung-jawab akan maksiatmu. Namun bila dia bermaksiat, kamu tidak akan pernah dituntut ke neraka karena apa yang dilakukan olehnya adalah hal-hal yang harus dipertanggungjawabkannya sendiri.
Putri baginda Nabi, Ternyata perempuan itu adalah perempuan yang sangat taat kepada suaminya. Ridho suaminya adalah segala-galanya
baginya.
Dalam islam memang begitulah aturannya. Ketaatan seorang perempuan ketika belum menikah memang nomer satu kepada orang tua. Tapi begitu menikah, ketaatan nomer satu adalah pada suaminya.
Untuk menambahkan sebuah alasan yang bisa dijadikan sebuah
renungan untuk para istri tentang mengapa redha seorang suami itu
adalah surga untuk kalian para istri, berikut ini ada beberapa
Tidak perlu sering mempertanyakan siapa yang lebih besar kewajiban dan
tanggungjawabnya karena masing-masing punya tangunggjawab yang telah dipertanggungjawabkan kepada diri masing-masing. Sebaliknya tanya diri sendiri apakah sudah menjalankan kewajiban tersebut atau belum.
Semoga bermanfaat
Sumber : http://www.kabarmuslimah.net/index.php/2016/07/15/inilah-mengapa-surga-wanita-ada-pada-ridho-suami/
Suami dibesarkan sebagai lelaki yang ditanggung nafkahnya oleh ayah ibunya hingga dia beranjak dewasa. Namun sebelum dia mampu membalasnya, dia telah bertekad menafkahimu, perempuan asing yang baru saja dikenalnya dan hanya terikat dengan akad nikah tanpa ikatan rahim seperti ayah dan ibunya.
Suami ridha menghabiskan waktunya untuk mencukupi kebutuhan anak-anakmu serta dirimu. Padahal dia tahu, di sisi Allah engkau lebih harus dihormati tiga kali lebih besar oleh anak-anakmu dibandingkan dirinya. Namun tidak pernah sekalipun dia merasa iri, disebabkan dia mencintaimu dan berharap engkau memang mendapatkan yang lebih baik daripadanya di sisi Allah.
Suami berusaha menutupi masalahnya di hadapanmu dan berusaha menyelesaikannya sendiri. Sedangkan engkau terbiasa mengadukan masalahmu pada dia dengan harapan dia mampu memberi solusi. Padahal bisa saja di saat engkau mengadu itu, dia sedang memiliki masalah lebih besar. Namun tetap saja masalahmu diutamakan dibandingkan masalah yang dihadapinya sendiri.
Suami berusaha memahami bahasa diammu dan bahasa tangismu, sedangkan engkau kadang hanya mampu memahami bahasa verbalnya saja. Itupun bila dia telah mengulanginya berkali-kali.
Bila engkau melakukan maksiat, maka dia akan ikut terseret ke neraka karena dia ikut bertanggung-jawab akan maksiatmu. Namun bila dia bermaksiat, kamu tidak akan pernah dituntut ke neraka karena apa yang dilakukan olehnya adalah hal-hal yang harus dipertanggungjawabkannya sendiri.
Putri baginda Nabi, Ternyata perempuan itu adalah perempuan yang sangat taat kepada suaminya. Ridho suaminya adalah segala-galanya
baginya.
Dalam islam memang begitulah aturannya. Ketaatan seorang perempuan ketika belum menikah memang nomer satu kepada orang tua. Tapi begitu menikah, ketaatan nomer satu adalah pada suaminya.
Untuk menambahkan sebuah alasan yang bisa dijadikan sebuah
renungan untuk para istri tentang mengapa redha seorang suami itu
adalah surga untuk kalian para istri, berikut ini ada beberapa
Tidak perlu sering mempertanyakan siapa yang lebih besar kewajiban dan
tanggungjawabnya karena masing-masing punya tangunggjawab yang telah dipertanggungjawabkan kepada diri masing-masing. Sebaliknya tanya diri sendiri apakah sudah menjalankan kewajiban tersebut atau belum.
Semoga bermanfaat
Sumber : http://www.kabarmuslimah.net/index.php/2016/07/15/inilah-mengapa-surga-wanita-ada-pada-ridho-suami/