Penyebaran virus hepatitis harus tetap diwaspadai. Meskipun setiap jenis virus hepatitis berbeda dalam memberikan gejala dan kondisi pada pasien akan tetapi apabila tidak dideteksi dini akan menyebabkan pengembangan virus yang serius. Terdapat 7 jenis virus hepatitis yaitu hepatitis A , hepatitis B, hepatitis C, hepatitis D, hepatitis E, hepatitis F dan hepatitis G. Dari ketujuh jenis hepatitis yang paling berbahaya adalah jenis hepatitis B dan C karena akan beresiko penderita mengalami kanker hati.
Jenis Virus hepatitis yang akan dibahas kali ini adalah virus hepatitis B yang dapat menyerang anak. Pada proses penyebaran baik secara vertikal dan horizontal pada anak di Indonesia sangat tinggi. Bahkan Indonesia digolongkan ke dalam kelompok negara yang dihimbaui oleh WHO dalam melaksanakan pencegahan hepatitis B. Bagaimana penyebaran virus hepatitis B? Apa saja gejala yang dialami oleh anak yang menderita hepatitis B? Bagaimana solusi dan pencegahan yang harus dilakukan untuk menghindari penyebaran hepatitis B? Semua akan dijawab pada artikel waspadai hepatitis B pada anak.
Pengertian Hepatitis B pada anak
Hepatitis mempunyai arti peradangan hati. Sehingga Hepatitis B merupakan salah satu penyakit yang dapat menginfeksi hati yang disebabkan oleh virus hepatitis B. Infeksi yang dilakukan oleh virus hepatitis B dapat menyebabkan kanker hati. Meskipun demikian penderita tidak menyadari bahwa di dalam dirinya sudah terinfeksi hepatitis B.
Penyebaran yang paling umum dari penderita hepatitis B adalah dari ibu ke anak. Penyebabnya dapat disebabkan karena gaya hidup yang tidak sehat. Anda jangan menganggap remeh penyebaran virus hepatitis B karena virus hepatitis B akan lebih berbahaya dari virus HIV.Hal ini disebabkan karena infeksi dari hepatitis B sampai 50 hingga 100 kali lebih besar dari HIV.Anak yang mengalami hepatitis B lebih besar kemungkinan menjadi kronis. Ini disebabkan karena infeksi virus hepatitis B dipengaruhi oleh distribusi usia. Pada anak yang mengalami infeksi dari ibu penderita hepatitis B selama di dalam kandungan akan menjadi kronis hingga 90-95% apabila tidak dilakukan pencegahan. Sedangkan resiko menjadi kronis akan turun seiring bertambah usia menjadi 5%.
Gejala Hepatitis B pada anak
Penderita hepatitis dapat digolongkan menjadi hepatitis B akut dan hepatitis B kronis. Pengertian hepatitis B akut adalah seseorang yang terinfeksi virus hepatitis B dan akan menghilang dengan sendirinya, sembuh dan tidak akan terinfeksi kembali bahkan penderita tidak dapat menularkan hepatitis B ke orang lain. Sedangkan penderita kronis yaitu apabila infeksi yang dialami penderita melebihi 6 bulan. Infeksi kronis ini kebanyakan terjadi pada anak (usia 0-1 tahun) yang menyebabkan kerusakan hati, hati tidak berfungsi dan dapat mengakibatkan kankar hati pada saat anak dewasa.
Penderita hepatitis B tanpa disertai dengan gejala khusus bahkan tidak menyadari sudah terinfeksi virus hepatitis B. Gejala yang dialami oleh penderita dapat datang dan pergi dan beberapa gejala yang dialami oleh penderita hepatitis B seperti sakit dan nyeri pada bagian persendian. Bahkan penderita hingga mual dan muntah-muntah. Bahkan gejala yang dialami oleh penderita hepatitis B bahkan hingga kehilangan nafsu makan, kelelahan, mudah tersinggung hingga mengalami depresi.
Salah satu cara untuk mengetahui penyakit hepatitis B adalah dengan melakukan test darah. Test darah khusus dilakukan untuk mengetahui infeksi virus hepatitis B. Pertama kali akan dilakukan test darah khusus apakah menderita hepatitis B kemudian selanjutnya melakukan test tambahan untuk mengetahui kerusakan hati pada penderita. Pemeriksaan test hepatitis B harus dilakukan oleh anak apabila dilahirkan dari keluarga yang terinfeksi hepatitis, kanker hati atau penyakit hati.
Penyebab Hepatitis B pada anak
Penyebab Hepatitis B yaitu virus hepatitis B (VHB) yang dapat menyebabkan peradangan hati bahkan hingga kanker hati. Selain virus hepatitis B penyebab hepatitis dapat dikarenakan keracunan obat dan juga paparan zat kimia seperti chlorpromazine, chloroform, arsen, karbon tetraklorida, arsen, fosfor dan zat lainnya. Bahan kimia tersebut dapat pula tertelan, diserap atau terhirup. Bahan kimia yang terlalu banyak masuk ke dalam tubuh yang dapat merusak hati. Sedangkan penyebab hepatitis B pada anak disebabkan karena penularan perinatal (transmisi vertikal) yaitu penularan maternal neonatal dimana terjadi penularan virus hepatitis B di dalam kandungan, ketika persalinan dan pasca persalinan.
Ibu yang terinfeksi virus hepatitis B di trimester ketiga kehamilan maka resiko bayi tertular lebih besar. Bayi yang tertular virus hepatitis B mempunyai prognosis yang buruk. Pada umumnya bayi yang terinfeksi virus hepatitis B akan tubuh normal dan tumbuh tanpa gejala. Apabila diderita oleh anak perempuan maka kemungkinan besar virus hepatitis B akan menyebar dan diturunkan pada keturunannya. Bahkan akan menyebabkan penularan secara horizontal kepada suami. Dengan demikian keluarga yang terinfeksi virus hepatitis B akan semakin bertambah.
Selain itu hepatitis B dapat ditularkan melalui luka atau potongan yang tertutup. Hubungan seksual dengan penderita hepatitis B, menggunakan jarum suntik yang sama dengan penderita hepatitis B, transfusi darah yang tercemar virus hepatitis B.
Pencegahan Hepatitis Pada Anak
Dengan vaksinasi maka dapat melindungi anak dari infeksi virus hepatitis B. Imunisasi dilakukan 3-4 dosis disesuaikan dengan jadwal imunisasi rutin. Apabila pemberian vaksin hepatitis diberikan secara lengkap maka sekitar 95% antibodi pada anak dapat melindungi dari virus hapatitis B.
Pencegahan untuk anak yang dilahirkan dari ibu yang mengidap hepatitis B makan disarankan diberikan vaksin hepatitis B pertama (maksimal 24 jam setelahh dilahirkan) dilanjutkan dengan memberikan vaksin ke 2 dan ke 3 sesuai jadwal.
Sedangkan bagi penderita hepatitis A tetap memberikan ASI pada anak dikarenakan ASI dapat meningkatkan sistem tubuh anak. Meskipun virus hepatitis B ada dalam jumlah kecil pada ASI akan tetapi penelitian yang dilakukan di Taiwan menyatakan bahwa ASI tidak terbukti dalam meningkatkan penularan hepatitis B.
Pengobatan Hepatitis pada anak
Infeksi virus hepatitis B terdiri dari imunotoleran, immune clearance,karier inaktif dan reaktifitas. Pada bayi yang sudah terinfeksi hepatitis B mempunyai kadar DNA serum yang tinggi tanpa manifestasi yang aktif. Pada stadium akut maka dilakukan dengan istirahat mutlak yaitu perawatan sesuai dengan kondisi medis penderita. Selain itu pengobatan dilakukan dengan menggunakan obat-obatan. Obat anti virus yang diberikan sesuai dengan resep dokter. Segera lakukan pemeriksaan darah khusus apabila ditemukan keluarga yang memiliki resiko besar hepatitis B.
Waspadai hepatitis B pada anak
Pencegahan dapat dilakukan dengan melakukan pemeriksaan dimulai ibu hamil hingga pasca melahirkan, apabila memiliki resiko tinggi hepatitis B pada anak maka dapat dilakukan vaksinasi ketika dilahirkan pada bayi untuk memberikan imunitas. Penyebaran hepatitis B dapat terjadi secara vertical dan horizontal maka sangat penting melakukan pemeriksaan darah khusus apabila diantara anggota keluarga menderita hepatitis B.
Sumber : http://bidanku.com/waspadai-hepatitis-b-pada-anak
Jenis Virus hepatitis yang akan dibahas kali ini adalah virus hepatitis B yang dapat menyerang anak. Pada proses penyebaran baik secara vertikal dan horizontal pada anak di Indonesia sangat tinggi. Bahkan Indonesia digolongkan ke dalam kelompok negara yang dihimbaui oleh WHO dalam melaksanakan pencegahan hepatitis B. Bagaimana penyebaran virus hepatitis B? Apa saja gejala yang dialami oleh anak yang menderita hepatitis B? Bagaimana solusi dan pencegahan yang harus dilakukan untuk menghindari penyebaran hepatitis B? Semua akan dijawab pada artikel waspadai hepatitis B pada anak.
Pengertian Hepatitis B pada anak
Hepatitis mempunyai arti peradangan hati. Sehingga Hepatitis B merupakan salah satu penyakit yang dapat menginfeksi hati yang disebabkan oleh virus hepatitis B. Infeksi yang dilakukan oleh virus hepatitis B dapat menyebabkan kanker hati. Meskipun demikian penderita tidak menyadari bahwa di dalam dirinya sudah terinfeksi hepatitis B.
Penyebaran yang paling umum dari penderita hepatitis B adalah dari ibu ke anak. Penyebabnya dapat disebabkan karena gaya hidup yang tidak sehat. Anda jangan menganggap remeh penyebaran virus hepatitis B karena virus hepatitis B akan lebih berbahaya dari virus HIV.Hal ini disebabkan karena infeksi dari hepatitis B sampai 50 hingga 100 kali lebih besar dari HIV.Anak yang mengalami hepatitis B lebih besar kemungkinan menjadi kronis. Ini disebabkan karena infeksi virus hepatitis B dipengaruhi oleh distribusi usia. Pada anak yang mengalami infeksi dari ibu penderita hepatitis B selama di dalam kandungan akan menjadi kronis hingga 90-95% apabila tidak dilakukan pencegahan. Sedangkan resiko menjadi kronis akan turun seiring bertambah usia menjadi 5%.
Gejala Hepatitis B pada anak
Penderita hepatitis dapat digolongkan menjadi hepatitis B akut dan hepatitis B kronis. Pengertian hepatitis B akut adalah seseorang yang terinfeksi virus hepatitis B dan akan menghilang dengan sendirinya, sembuh dan tidak akan terinfeksi kembali bahkan penderita tidak dapat menularkan hepatitis B ke orang lain. Sedangkan penderita kronis yaitu apabila infeksi yang dialami penderita melebihi 6 bulan. Infeksi kronis ini kebanyakan terjadi pada anak (usia 0-1 tahun) yang menyebabkan kerusakan hati, hati tidak berfungsi dan dapat mengakibatkan kankar hati pada saat anak dewasa.
Penderita hepatitis B tanpa disertai dengan gejala khusus bahkan tidak menyadari sudah terinfeksi virus hepatitis B. Gejala yang dialami oleh penderita dapat datang dan pergi dan beberapa gejala yang dialami oleh penderita hepatitis B seperti sakit dan nyeri pada bagian persendian. Bahkan penderita hingga mual dan muntah-muntah. Bahkan gejala yang dialami oleh penderita hepatitis B bahkan hingga kehilangan nafsu makan, kelelahan, mudah tersinggung hingga mengalami depresi.
Salah satu cara untuk mengetahui penyakit hepatitis B adalah dengan melakukan test darah. Test darah khusus dilakukan untuk mengetahui infeksi virus hepatitis B. Pertama kali akan dilakukan test darah khusus apakah menderita hepatitis B kemudian selanjutnya melakukan test tambahan untuk mengetahui kerusakan hati pada penderita. Pemeriksaan test hepatitis B harus dilakukan oleh anak apabila dilahirkan dari keluarga yang terinfeksi hepatitis, kanker hati atau penyakit hati.
Penyebab Hepatitis B pada anak
Penyebab Hepatitis B yaitu virus hepatitis B (VHB) yang dapat menyebabkan peradangan hati bahkan hingga kanker hati. Selain virus hepatitis B penyebab hepatitis dapat dikarenakan keracunan obat dan juga paparan zat kimia seperti chlorpromazine, chloroform, arsen, karbon tetraklorida, arsen, fosfor dan zat lainnya. Bahan kimia tersebut dapat pula tertelan, diserap atau terhirup. Bahan kimia yang terlalu banyak masuk ke dalam tubuh yang dapat merusak hati. Sedangkan penyebab hepatitis B pada anak disebabkan karena penularan perinatal (transmisi vertikal) yaitu penularan maternal neonatal dimana terjadi penularan virus hepatitis B di dalam kandungan, ketika persalinan dan pasca persalinan.
Ibu yang terinfeksi virus hepatitis B di trimester ketiga kehamilan maka resiko bayi tertular lebih besar. Bayi yang tertular virus hepatitis B mempunyai prognosis yang buruk. Pada umumnya bayi yang terinfeksi virus hepatitis B akan tubuh normal dan tumbuh tanpa gejala. Apabila diderita oleh anak perempuan maka kemungkinan besar virus hepatitis B akan menyebar dan diturunkan pada keturunannya. Bahkan akan menyebabkan penularan secara horizontal kepada suami. Dengan demikian keluarga yang terinfeksi virus hepatitis B akan semakin bertambah.
Selain itu hepatitis B dapat ditularkan melalui luka atau potongan yang tertutup. Hubungan seksual dengan penderita hepatitis B, menggunakan jarum suntik yang sama dengan penderita hepatitis B, transfusi darah yang tercemar virus hepatitis B.
Pencegahan Hepatitis Pada Anak
Dengan vaksinasi maka dapat melindungi anak dari infeksi virus hepatitis B. Imunisasi dilakukan 3-4 dosis disesuaikan dengan jadwal imunisasi rutin. Apabila pemberian vaksin hepatitis diberikan secara lengkap maka sekitar 95% antibodi pada anak dapat melindungi dari virus hapatitis B.
Pencegahan untuk anak yang dilahirkan dari ibu yang mengidap hepatitis B makan disarankan diberikan vaksin hepatitis B pertama (maksimal 24 jam setelahh dilahirkan) dilanjutkan dengan memberikan vaksin ke 2 dan ke 3 sesuai jadwal.
Sedangkan bagi penderita hepatitis A tetap memberikan ASI pada anak dikarenakan ASI dapat meningkatkan sistem tubuh anak. Meskipun virus hepatitis B ada dalam jumlah kecil pada ASI akan tetapi penelitian yang dilakukan di Taiwan menyatakan bahwa ASI tidak terbukti dalam meningkatkan penularan hepatitis B.
Pengobatan Hepatitis pada anak
Infeksi virus hepatitis B terdiri dari imunotoleran, immune clearance,karier inaktif dan reaktifitas. Pada bayi yang sudah terinfeksi hepatitis B mempunyai kadar DNA serum yang tinggi tanpa manifestasi yang aktif. Pada stadium akut maka dilakukan dengan istirahat mutlak yaitu perawatan sesuai dengan kondisi medis penderita. Selain itu pengobatan dilakukan dengan menggunakan obat-obatan. Obat anti virus yang diberikan sesuai dengan resep dokter. Segera lakukan pemeriksaan darah khusus apabila ditemukan keluarga yang memiliki resiko besar hepatitis B.
Waspadai hepatitis B pada anak
Pencegahan dapat dilakukan dengan melakukan pemeriksaan dimulai ibu hamil hingga pasca melahirkan, apabila memiliki resiko tinggi hepatitis B pada anak maka dapat dilakukan vaksinasi ketika dilahirkan pada bayi untuk memberikan imunitas. Penyebaran hepatitis B dapat terjadi secara vertical dan horizontal maka sangat penting melakukan pemeriksaan darah khusus apabila diantara anggota keluarga menderita hepatitis B.
Sumber : http://bidanku.com/waspadai-hepatitis-b-pada-anak