Selasa, 25 April 2017

Benarkah Mendengkur Ketika Hamil Menghambat Peredaran Darah?

Beberapa penelitian yang telah dilakukan oleh para ahli mengulas tentang resiko mendengkur pada ibu yang sedang hamil. Mendengkur pada saat ibu sedang hamil sering dikaitkan terhadap kehamilan yang beresiko buruk. Banyak sekali ibu hamil yang mengganggap dengkuran ini sebagai hal yang biasa. Apalagi ibu yang sedang hamil akan mengalami kenaikan berat badan yang sangat signifikan. Sebuah penelitian yang telah dilakukan dapat menunjukan bahwa mendengkur saat ibu sedang hamil dapat diatasi dengan menggunakan CPAP ( Continous Positive Airway Preassure) untuk menyehatkan bayi di dalam rahim ibu. Penelitian ini dapat dilakukan dengan berbagai tujuan agar dapat melihat beberapa efek CPAP yang terdapat di dalam tubuh ibu hamil yang sedang mengalami preeklampsia serta pada bayi yang sedang dikandungnya.


Mendengkur itu sendiri ialah gejala yang terjadi ini berasal dari gejala sleep apnea atau yang sering disebut dengan terhentinya nafas ketika ibu tidur. Sleep apnea ini terjadi karena menyempitnya saluran pernafasan ketika ibu tidur sehingga aliran udara di dalam tubuh menjadi terhambat. Gerakan nafas di dalam tubuh masih bisa telihat jelas, namun udara tidak bisa lewat dengan mudah karena saluran pernafasannya yang tersumbat. Hal ini mengakibatkan kadar oksigen di dalam tubuh mengalami penurunan. Kepada orang dewasa, sleep apnea ini adalah salah satu gejala yang dapat menyebabkan tekanan darah menjadi tinggi atau hipertensi. Sleep apnea juga dapat menyebabkan berbagai gangguan pada jantung, meningkatnya gula darah di dalam tubuh hingga mengakibatkan stroke. Selain dari pada itu kualitas hidup akan menurun yang diakibatkan oleh rasa kantuk yang berlebihan atau yang sering disebut dengan hipersomnia.

Pada saat usia kehamilan memasuki usia lebih dari 20 minggu, biasanya ibu akan mengalami mendengkur ketika tidur dan membuat anda sangat beresiko terkena sleep apnea. Hal ini dikarenakan oleh meningkatnya berat badan ibu yang sedang hamil sehingga menyebabkan pembengkakan pada saluran pernafasan yang disebabkan oleh meningkatnya hormon-hormon pada saat kehamilan. Sekarang ini banyak sekali penelitian yang telah menunjukan bahwa kegiatan mendengkur pada ibu yang sedang hamil dapat meningkatkan beberapa resiko seperti resiko terjangkit preeklampsia serta mengalami hipertensi pada saat hamil. Selain itu juga para ahli menduga sleep apnea tersebut dapat mengakibatkan preeklampsia yang terjadi melewati mekanisme yang cukup sama atas berkembangnya gejala hipertensi terhadap orang dewasa yang sedang tidak hamil namun mendengkur selama ia tidur.

Preeklampsia ini juga ditandai dengan tekanan darah yang tinggi dan juga meningkatnya kadar protein terhadap urine. Ibu hamil beresiko mengalami preeklampsia sebanyak 5% hingga 8% pada setiap kehamilan. Hal ini juga dapat mengakibatkan gangguan atas perkembangan bayi hingga terjadi kematian pada janin. Mendengkur pada ibu hamil beresiko dapat mengakibatkan preeklampsia. Namun hingga saat ini efek yang terjadi pada bayi itu sendiri belum diteliti lebih mendalam. Untuk dapat mengatasi kegiatan mendengkur yang terjadi pada ibu yang sedang hamil, ibu dapat menggunakan cara seperti merekam beberapa aktivitas bayi melalui ultrasound. Jika bayi ibu bergerak dengan sangat aktif maka semakin sehat juga bayi yang ada di dalam kandungan ibu. Ternyata mendengkur dengan ringan saja akan berpengaruh besar pada aliran darah pada bayi di dalam kandungan. Jika kegiatan mendengkur ibu bisa teratasi dengan baik maka asupan darah terhadap bayi akan kembali normal dan sehat.


Sumber : http://bidanku.com/benarkah-mendengkur-ketika-hamil-menghambat-peredaran-darah