Jumat, 21 April 2017

Awas, Ini Bahayanya Jika Anda Sering Makan Telur Asin

Telur asin adalah salah satu ‘ikon’ makanan khas Indonesia. Biasanya telur asin dijadikan lauk untuk makan atau diolah dengan makanan lainnya. Lalu, apakah telur asin sama sehatnya dengan telur ayam biasa? Simak ulasannya.

Awas, Ini Bahayanya Jika Anda Sering Makan Telur Asin


Kenapa telur asin tidak bisa dianggap sebagai makanan sehat?

Di Indonesia, telur bebek lebih dikenal sebagai telur asin. Telur ini sengaja diasinkan dengan cara direndam di dalam air garam. Bagian putih telurnya memiliki rasa asin yang tajam, sementara kuning telurnya berwarna agak oranye dan tidak terlalu asin.

Menurut Kalpana Bhaskaran dari Nutrition Research and Head of Glycemic Index Research Unit di Temasek Polytechnic’s School of Applied Science, makan telur asin bisa meningkatkan kadar kolesterol dalam tubuh, melebihi jumlah yang direkomendasikan setiap harinya yaitu 300 mg. Apalagi dalam sebutir telur asin bisa terkandung 300-600 mg kolesterol, tergantung dari proses pembuatannya.

Pembuatan telur asin yang sengaja diasinkan dengan garam ini, membuat telur asin memiliki kandungan natrium yang sangat tinggi.

Mengonsumsi makanan yang tinggi garam berarti mengonsumsi makanan yang kaya natrium. Padahal, WHO (World Health Organisation) atau Lembaga Kesehatan Dunia menyarankan asupan garam hanya 5 gram (setara dengan natrium 2.000 mg) per hari. Konsumsi garam di atas batas yang diperbolehkan dapat berkontribusi pada munculnya tekanan darah tinggi serta meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung dan stroke.

Telur asin mengandung tinggi natrium

Natrium adalah suatu zat berupa elektrolit sekaligus mineral. Zat ini diperlukan oleh tubuh untuk menjaga keseimbangan elektrolit tubuh, menjaga kadar air di dalam dan di luar sel tubuh, serta penunjang kerja otot dan saraf.

Jarang sekali seseorang bisa mengalami kekurangan natrium, kecuali bagi pengidap diare, kekurangan gizi, dan gagal jantung. Sebaliknya, terlalu banyak natrium jelas tidak baik bagi kesehatan karena banyak penyakit berat yang mengintai apabila tubuh Anda kelebihan natrium.

Makanan yang mengandung natrium tinggi berarti mengandung garam dengan kadar tinggi. Biasanya terdapat pada makanan siap saji dan makanan olahan atau kemasan. Telur bebek asin atau telur asin termasuk di antara kelompok makanan tersebut.

Dengan kata lain, mengonsumsi terlalu banyak telur bebek yang sudah diasinkan berisiko mengganggu kesehatan. Untuk menghindari kemungkinan hipertensi atau tekanan darah tinggi, Anda disarankan untuk mengonsumsi makanan asin, termasuk telur asin, secara bijak.

Efek konsumsi garam secara berlebihan

Mengonsumsi makanan yang rendah garam dapat membantu Anda menghindari kondisi tekanan darah tinggi atau hipertensi. Peningkatan tekanan darah yang berlebihan dapat menyebabkan penyakit jantung.

Tugas jantung adalah memompa darah untuk mengalir melalui pembuluh darah. Daya tekan yang ditimbulkan ketika darah mengalir dan mendorong dinding pembuluh darah bisa diukur dan dinamakan dengan tekanan darah.

Makin tinggi tekanan darah, maka kerja jantung menjadi makin berat dalam memompa darah. Tekanan darah tinggi atau hipertensi dapat memicu penyakit berat lainnya, antara lain stroke, aterosklerosis (pengerasan arteri), gagal ginjal, dan gagal jantung. Bahkan, sebuah studi ilmiah membuktikan bahwa orang yang mengonsumsi garam berlebihan mempunyai risiko lebih tinggi untuk mati karena serangan jantung.

Telur bebek asin atau telur asin dan makanan-makanan olahan lainnya memang nikmat untuk dijadikan sebagai tambahan lauk, namun Anda tetap harus menghindari makan telur asin terlalu banyak karena bisa meningkatkan risiko terkena hipertensi.

sumber : https://hellosehat.com/makan-telur-asin/